Asam Basa


LARUTAN ASAM-BASA


Istilah asam berasal dari bahasa latin acidus yang berarti cuka. Sementara itu, istilah basa berasal dari bahasa Arab alkali yang berarti abu. Suatu senyawa dapat diketahui bersifat asam atau basa jika berada dalam  bentuk larutannya. Asam dan basa salah satu sifat larutan yang sering dijumpai dalam kehidupan, sebagai contoh untuk larutan asam yang dapat ditemukan disekitar kita adalah asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, dan ada didalam tubuh kita untuk proses pencernaan makanan adalah asam lambung. Sedangkan untuk larutan yang bersifat basa adalah kapur sirih, kaustik soda atau soda api, air sabun dan air abu. Salah satu dari sifat basa adalah dapat melarut kan lemak.
Larutan asam dan basa merupakan larutan elektrolit karena kedua larutan dapat menghantarkan arus listrik. Selain bersifat elektrolit, larutan asam dan basa memiliki sifat – sifat yang lain, yaitu :

11.     Asam
   Larutan asam mempunyai sifat seperti berikut.
a.      Berasa asam
Rasa asam hanya dapat diketahui melalui uji organoleptik (dicicipi). Uji ini hanya berlaku pada makanan yang memiliki sifat asam lemah. Uji ini tidak boleh diterapkan
Pada bahan – bahan kimia di laboraturium.
b.      Korosif
Sifat ini dapat mengakibatkan kerusakan. Sifat korosif dimiliki oleh asam dalam bentuk larutan, asam akan terionisasi dan menghasilkan ion hidrogen (H+). Semakin kuat asamnya, semakin mudah pula terionisasi membentuk ion hidrogen (H+) sehingga semakin bersifat korosif.
c.       Dalam air terurai menjadi hidrogen (H+) dan sisa asam (ion negatif).
Contoh :
1)      Ionisasi HBr
HBr(aq) ---------->   H+(aq) + Br-(aq)
d.      Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan pH < 7.
e.      Dapat bereaksi dengan logam.
Reaksi antara asam dengan logam menghasilkan garam dan gas H2.
Contoh :
Zn(s) + 2HCl(aq)  ---------->   ZnCl2(aq) + H2(g)
f.        Dapat bereaksi dengan garam karbonat.
Reaksi antar asam dengan garam karbonat menghasilkan garam, air dan gas CO2.
Contoh :
CaCO3(s) + 2HCl(aq) ------------>  CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
g.      Dapat bereaksi dengan basa
Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air.


22.     BASA
   Larutan basa mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
a.      Berasa pahit
Rasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada sabun. Sabun dibuat dengan cara mereaksikan basa kuat NaOH atau KOH dengan minyak.
b.      Jika mengenai kulit akan terasa licin
Kulit dapat larut dalam basa kuat. Hala ini dapat terjadi ketika tangan direndam dalam air sabun atau detergen. Setelah direndam kulit tangan akan berkerut dan licin.
c.       Bersifat kaustik
Senyawa basa dapat merusak kulit atau bersifat kaustik dan mengakibatkan rasa gatal.
d.      Dapat mengubah warna kertaslakmus merah menjadi biru dan pH > 7.
e.      Dalam air terionisasi menjadi sisa basa (ion logam) dan ion hidroksida(OH-).
Contoh :
NaOH(aq)  ---------->   Na+(aq) + OH-(aq)
f.        Dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air.
Contoh :
NaOH(aq) + HCl(aq)  ------------>  NaCl(aq) + H2O(l)

33.       IDENTIFIKASI ASAM-BASA
   Senyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman menggunakan indikator. Indicator merupakan zat yang menunjukkan warna berbeda dalam kondisi asam dan basa. Indicator yang biasa digunakan antara lain kertas lakmus, indikator alami larutan indikator buatan, dan indikator dalam bentuk alat. 
a.      Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Kertas Lakmus


Identifikasi asam basa  menggunakan kertas lakmus dapat dilakukan dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada dua jenis kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
1)      Kertas lakmus merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam tidak akan berubah warna, tetapi jika dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
2)      Kertas lakmus biru jika dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah menjadi merah, tetapi jika dicelupkan ke dalam larutan basa tidak akan berubah warna .
b.      Indentifikasi Asam-Basa Menggunakan Indikator Alami


Indikator alami dapat diperoleh dari tumbuh – tumbuhan. Indikator ini dibuat dengan cara mengekstrak umbi, buah, atau bunga.
Beberapa indikator alami dan perubahan warnanya :


No.

Zat Indikator
Warna
Asam
Basa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kunyit
Bunga Sepatu
Dun Pacar Air
Bunga Nusa Indah
Kubis Ungu
Umbi Bit
Bunga Bugenvil
Bunga Mawar Merah
Bunga Kana
Kulit Manggis
Bunga Anggrek
Bunga Kamboja
Kuning
Merah
Merah
Merah
Merah Muda
Biru
Ungu
Merah Muda
Merah
Cokelat Kemerahan
Merah MUda
Cokelat Muda
Jingga
Kuning
Kuning
Kuning
Hijau Kebiruan
Merah
Kuning
Hijau
Kuning
Biru Kehitaman
Hijau Kemerahan
Cokelat Tua

c.       Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Larutan Indikator Buatan


Indikator buatan dapat menunjukkan suatu larutan bersifat asam atau basa melalui perubahan warna. Perubahan tersebut menunjukkan kisaran pH larutan yang diuji. Jadi, indikator buatan lebih akurat dari pada indikator alami karena mampu menunjukkan kisaran pH.
Beberapa Indikator Buatan :


No.

Indikator

Trayek pH
Warna yang Dihasilkan dalam
Larutan Asam
Larutan Basa
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

Fenolftalein (pp)
Bromtimol Biru (BTB)
Metil Merah (MM)
Metil Jingga (MO)
Bromkresol Hijau
Bromkresol Ungu
Alizarin Kuning (Fenol Merah)
8,3 – 10,0
6,0 – 7,6

4,4 – 6,2
3,1 – 4,4
3,8 – 5,4
5,2 – 6,8
10,1 – 12,0
Tidak Berwarna
Kuning

Merah
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Merah Muda
Biru

Kuning
Kuning
Biru
Ungu
Merah


Sumber :

1. Qurniawati, A.  Wulandari, ET. Margono, NY. 1984. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: PT Intan Pariwara
2. Ensiklopedia KIMIA 3

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi, Cabang - cabang, dan Struktur Atom